Proses Pengambilan Keputusan Konsumen
Proses pengambilan keputusan diawali dengan adanya kebutuhan yang
berusaha untuk dipenuhi. Pemenuhan kebutuhan ini terkait dengan beberapa
alternatif sehingga perlu dilakukan evaluasi yang bertujuan untuk
memperoleh alternatif terbaik dari persepsi konsumen. Di dalam proses
membandingkan ini konsumen memerlukan informasi yang jumlah dan tingkat
kepentingannya tergantung dari kebutuhan konsumen serta situasi yang
dihadapinya.Keputusan pembelian akan dilakukan dengan menggunakan kaidah menyeimbangkan sisi positif dengan sisi negatif suatu merek (compensatory decision rule) ataupun mencari solusi terbaik dari perspektif konsumen (non-compensatory decision rule), yang setelah konsumsi akan dievaluasi kembali.
Model Pengambilan Keputusan Konsumen
Model-model pengambilan keputusan telah dikembangkan oleh beberapa ahli untuk memahami bagaimana seorang konsumen mengambil keputusan pembelian. Model-model pengambilan keputusan kontemporer ini menekankan kepada aktor yang berperan pada pengambilan keputusan yaitu konsumen, serta lebih mempertimbangkan aspek psikologi dan sosial individu.
Tipe-tipe proses pengambilan keputusan
Tipe Pengambilan keputusan ( Decision making) : adalah tindakan manajemen dalam pemilihan alternative untuk mencapai sasaran.
Keputusan dibagi dalam 3 tipe :
(1) Keputusan terprogram/keputusan terstruktur : keputusan yg berulang2 dan rutin, sehingga dapt diprogram. Keputusan terstruktur terjadi dan dilakukan terutama pd manjemen tkt bawah. Co:/ keputusan pemesanan barang, keputusan penagihan piutang,dll.
(2) Keputusan setengah terprogram / setengah terstruktur : keputusan yg sebagian dpt diprogram, sebagian berulang-ulang dan rutin dan sebagian tdk terstruktur. Keputusan ini seringnya bersifat rumit dan membutuhkan perhitungan2 serta analisis yg terperinci. Co:/ Keputusan membeli sistem komputer yg lebih canggih, keputusan alokasi dana promosi.
(3) Keputusan tidak terprogram/ tidak terstruktur : keputusan yg tidak terjadi berulang-ulang dan tidak selalu terjadi. Keputusan ini terjadi di manajemen tingkat atas. Informasi untuk pengambilan keputusan tdk terstruktur tdk mudah untuk didapatkan dan tdk mudah tersedia dan biasanya berasal dari lingkungan luar.
Faktor manusia yang mempengaruhi
pemecahan masalah
Faktor manusia atau faktor dari
seseorang manajer pun dapat mempengaruhi cara yang akan di ambil untuk
pemecahan masalah,yaitu antara lain :
Penangkapan Masalah,dibagi 3
kelompok :
Penghindar masalah,manajer
menganggap segala sesuatu berjalan dengan baik terus-menerus.
Pemecah masalah,manajer tidak
mencari masalah dan jika ada suatu masalah dia akan menyelesaikannya.
Pencari masalah,adalah seorang
manajer yang agresif.
Pengumpulan informasi,dibagi 2 :
Cara memerintah,manajer melakukan
manajemen dengan pengecualian dan menampilkan segala sesuatu yang tidak
sesuaidengan kriteria tertentu.
Cara menerima,manajer ingin melihat
segala sesuatu kemudian menentukan apakah ia berguna bagi dirinya sendiri atau
orang lain dalam organisasi.
Penggunaan informasi,dibagi 2 :
Cara sistematik,manajer memberikan
perhatian khusus untuk mengikuti metode pemecahan masalah yang telah
ditentukan.
Cara intuitif,manajer tidak
menggunakan suatu metode tertentu,namun ia menyesuaikan pendekatan dengan
situasi yang ada.
http://tazmaniabenz.wordpress.com
http://andre-lucky.blogspot.com
http://riend88.wordpress.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar