Minggu, 12 Desember 2010

MANUSIA DAN KEADILAN

A. PENGERTIAN KEADILAN

Keadilan menUrut aristoteles adalah kelayakan dalam tindakan manusia. Kelayakan diartikan sebagi titik tengah diantara ke dua ujung ekstrem yang terlalu banyak dan terlalu sedikit.
Keadilan oleh plato diproyeksikan pada diri manusia sehingga yang dikatakan adil adalah orang yang mengendalikan diri, dan perasaanya dikendalikan oleh akal.
Menurut pendapat yang lebih umum dikatakan bahwa keadilan itu adalh pengakuan da perlakuan yang seimbang antara hak dan kewajiban. Atau dengan kata lain, keadilan adalah keadaan bila setiap orang memperoleh apa yang menjadi haknya dan setiap orang memperoleh bagian yang sama dari kekayaan bersama.


B. KEADILAN SOSIAL

Untuk mewujudkan keadilan ssosial itu, diperinci perbuatan dan sikap yang perlu dipupuk, yakni :
1. perbuatan luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.
2. sikap adil terhadap sesama, sehingga keseimbangan antara hak dan kewwajiban serta menghormati hak-hak orang lain.
3. sikap suka memberi pertolongan kepada orang yang memerlukan
4. sikap suka bekerja keras
5. sikap menghargai hasi karya orang lain yang bermanfaat untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraaan bersama.
Keadilan dan ketidak adilan tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia karena dalam hidupnya manusia manghadapi keadilan/ketidakadilan setiap hari. Banyak hasil yang lahir dari ketidakadilan seperti drama, puisi, novel, musik dan lain-lain.

D. KEJUJURAN

Kejujuran atau jujur artinnya apa yang dikatakan seseorang sesuai dngn hati nuraninya apa yang dikatakanya sesuai dengan kenyataan yang ada. Jujur juga berrti seseorang bersih hatinya dari perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh agama dan hukum. Karena itu jujur juga berarti menempati janji atau kesanggupan yang terlampir melalui kata-kata ataupun yang masih terkandung dalam hati nuraninya yang berupa kehendak, harapan dan niat.
Orang bodoh yang jujur lebih baik dari pada orang pandai yang lancing. Barang siapa tidak dpat di percaya tutur katanya, atau tidak menempati janji dan kesanggupannya, termasuk golongan orang munafik sehingga tidak menerima belas kasihan tuhan.Adapun kesadarn moral adalah kesadaran tentang diri sendiri karena kita melihat diri kita sendiri berhadapan dengan dengan hal baik buruk. Dalam hal ini kita melihat sesuatu yang spesifik atau khusus manusiawi.

E. KECURANGAN

Kecurangan atau curang identik dengan ketidakjujuran atau tidak jujur, dan sama pula dengan licik, meskipun tidak serupa benar. Sudah tentu kecurangan sebagai lawan jujur.
Kecurangan menyebabkan manusia menjadi serakah, tamak, ingin menimbun kekayaan yang berlebihan dengan tujuan agar dianggap sebagai orang yang paling hebat. Paing senang bila masyarakat disekellilingnya hidup mendrita. Orang yang sperti biasannya tidak senang bila ada yang melebihi kekayaanya.
Bermacam-macam sebab orang melakukan kecurangan. Ada empat aspek yaitu :
1. aspek ekonomi
2. aspek kebudayaan
3. aspek peradaban, dan
4. aspek teknik
akan tetapi apabila manusia dalam hatinya telah digerogoti jiwa tamak, iri, dengki, maka manusia akan melakukan perbuatan yang melanggar norma tersebut dan jadilah kecurangan. Namun sukarlah untuk mengajukan ukuran penilaian mengenai yang penting ini. Dalam hidup kita mempunyai semacam kesadaran dan tahulah jita bahwa ada baik lawannya, pada tingkah laku tertentu juga agak mudah menunujuk mana yang baik, kalau tidak baik tentu buruk.


G. PEMBALASAN

Pembalasan ialah suatu reaksi atas perbuatan orang lain. Reaksi itu dapat berupa perbuatan yang serupa, perbuatan yang seimbang, tingkah laku yang serupa, tingkah laku yang seimbang.
Pembalasan disebabkan oleh adanya pergaulan. Pergaulan yang bersahabat mendapat balasan yang bersahabat. Sebaliknya, pergaulan yang penuh kecurigaan menimbulkan balasan yang tidak bersahabat pula.
Pada dasarnya manusia adalah mahluk moral dan mahluk social. Perbuatan amoral pada hakekatnya adalah perbuatan yang melanggar atau memperkosa hak an kewajiban manusia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar